Arti Iman Kepada Allah SWT | Percaya dan yakin adanya Allah, tidak pengertian saja. Keyakinan yang pertama yang dijatuhkan dan disimpul dalam hati adalah percaya adanya Allah. Pelajaran ilmu Tauhid diungkap bahwa adanya alam raya penataan bintang bintang langit dan bumi perputaran atau pengedarannya. Semua ini tidak berjalan sehagaima semestinya tanpa adanya kekuatan ghoib dibalik hukum alam. Semua itu ada yang membuat dan mengaturnya. Dengan begitu hanya Allah lah yang Maha Tinggi dan Kuasa atas segala aturan turan aturannya alam diatas.
Seterusnya tidak hanya itu tapi di lanjutkan dan direnung sendiri-sendiri Semua bisa dicari dari tingkat perenungan alam sampai pada organ tubuh yang sekecil-kecilnya.
Kenapa Allah menjadikan bumi dan langit Allah menjadi kán manusia sehagai Kholifah bumi, sebagai penduduk dan pengatur bumi agar bumi yang diinjak ini selalu maslahah maka jelas manusialah yang mengaturnya. Manusia sudah di percaya dan yakin hahwa Allah yang menganugrahkan sebagaimana bukti adanya Allah. Sekarang bukti adanya rasa iman kepada Dia atas alam ini sebagai amal shaleh akan dilakukan perawatan bumi dan alam sekitarnya dengan sebaik-baikya.
Adalah termasuk salah satu bukti rasa iman kepada Allah sebab Allah percaya kepada manusia bahwa mereka mampu mengatur bumi, tidak seperti mahluk sebelumnya yang pekerjaannya hanya saling bunuh pembunuhan yang dijadikan bumi ini sebagai ajang tumpahan darah. Sehingga orang yang hetul-betul beriman tidak hanya mengurusi akherat melulu namun ditata pula masalah ilmu bumi, sebab ia tahu dan yakin dunia dan seisinya anugerah Allah yang wajib diatur semaslah-maslahnya. Akan dibikin dunia sebagai lantaran menuju kehidupan hakiki, dalam arti, tidak juga terlalu condong memikirkan dunia saja, hanya sekedar jalan yang sedang di lalui, di tata sebentar saja kurang lehih 65 tahun agar perjalanan ini tidak menyulitkan.
Sehingga dikatakan beriman utuh bilamana ihlas memperdulikan jalan menuju akherat. sebab dengan demikian perjalanan menjadi mulus. Dunia ini fatamorgana, tipuan belaka dan perdamaian yang menjenuhkan. Bagi orang yang betul betultul beriman kepada hari Akhirat. Tidak tertipu oleh permainan yang menyenangkan itu, ia lehih percava (iman) kepada Allah daripada pertunjukkan yang menggeliyurkan. Juga ia tidak begitu saja sinis terhadap dunia, sebab ia sadar bahwa saat ini masih berada dalam lingkungan dunia. Keduanya harus sejajar dan imbang dalam mengantarkan kepada tujuan hakiki. Semua ini bukti rasa imannya kepada Allah dan condongnya hati kepada bentuk-bentuk yang menyiksa yang ja kembalikan juga kepada adanya Allah. Bukti ia memiliki ketebalan iman.