Artinya:
“Sesungguhnya orang orang yang beriman, orang-orang yang berhifrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Al-Ba qarah 218).
Marilah berikhtiar untuk meningkatkan taqwa kita, sebab taqwa akan membawa kepada tercapainya kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an ;
Artinya:
“Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian ¡tu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan han akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
Dan memberinya rezki dan dan arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (kepenluan)Nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu “. (Ath-Thalaq: 2-3).
Rezki yang datangnya tidak terduga lebih nikmat dari pada rezki yang terprogram. Allah juga menjanjikan syurga kepada orang yang bertaqwa, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ah ‘Imran ayat 133.
Artinya :
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa”.
Dibalik ampunan itu adalah syurga bagi orang yang bertaqwa. Dengan demikian orang yang bertaqwa pasti akan masuk syurga. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah bahwa teknis pengantaran menuju syurga itu kelompok demi kelompok. Allah menielaskan :
Artinya :
“Dan orang orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga, berombang rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke sungai ¡tu sedang pintu pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya :
“Kesejahteraan (dilimpahkan) atas ini, berbahagialah kamu ! Maka masukilah surga ini, sedang kamu kelak di dalamnya “. (Az-Zumar 73).
Mengapa teknis pengantaran ke dalam syurga itu kelompok demi kelompok. Sebab ketaqwaan kita berbeda. Ketika rombongan pertama diantarkan menuju syurga, rombongan kedua menunggu. Ketika rombongan kedua diantarkan ke syurga rombongan ketiga menunggu, dan seterusnya.
Yang menjadi permasalahan, di mana rombongan kedua, ketiga dan seterusnya menunggu. Sebab di akhirat tidak ada tempat kecuali syurga dan neraka. Dengan demikian kalau dicari di syurga tidak ada, berarti masih di neraka. Jadi hanya rombongan pertama yang tidak melewati neraka.
Rasulullah menyatakan: “Nanti umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan (kelompok). Semuanya masuk neraka kecuali satu”.
Renungkan, termasuk dalam kelompok berapakah kita nanti akan diberangkatkan menuju syurga. Ketika sahabat Abu Hurairah ditanya tentang taqwa, beliau menjelaskan dengan ilustrasi bukan dengan definisi.
Kepada orang yang bertanya, sahabat Abu Hurairah kembali melemparkan pertanyaan, “Bagaimana sekiranya kamu akan berjalan di satu jalan yang penuh dengan duri”.
Orang itu menjawab, “Kalau aku harus berjalan pada tempat yang penuh dengan duri, maka aku akan berhati hati, aku akan meletakkan kakiku di bagian yang tidak ada durinya setapak demi setapak sehingga kakiku tidak tertusuk duri”.
Mendengar jawaban orang tersebut, sahabat Abu Hurairah menyatakan, “Itulah taqwa”. Rasulullah berpesan :
Artinya :
“Takutlah kepada Allah kapan dan di mana sala Kamu berada “. (Hadis Riwayat Imam thabrani).
Kalau kita tidak taqwa dan tidak ingat kepada Allah, berarti kita melupakan Allah. Dan kalau kita melupakan Allah, maka Allah akan melupakan kita. Islam mengajarkan agar kita snantiasa ingat dan hati hati supaya tidak terseret melewati neraka. Dalam suatu kisah disebutkan bahwa pada suatu ketika Rasulullah melihat neraka, ternyata calon penghuninya kebanyakan adalah wanita. Tetapi bukan berarti calon penghuni syurga adalah kebanyakan kaum pria. Kemudian ketika Rasulullah melihat syurga, temyata calon penghuninya kebanyakan adalah orang miskin.
Dengan demikian, resiko besar bagi seseorang ketika dititipi suatu kenikmatan. Sebaliknya orang miskin sedikit resikonya sebab sedikit yang harus dipertanggungjawabkan.
Ada empat hal yang tidak akan lepas dan pertanyaan Allah. Pertama, untuk apa umurmu kamu habiskan. Kedua, untuk apa jasadmu kamu pakai. Ketiga, untuk apa ilmumu kamu pergunakan. Dan keempat, dan mana kamu dapatkan harta dan untuk apa kamu pergunakan.
Khusus untuk harta, ada dua pertanyaan, yaitu darimana dan untuk apa. Oleh karena itu Rasulullah mengatakan bahwa rezki yang haram itu racun bagi rohani kita. Kadang kita acuh terhadap rohani dan keakhiratan, justru kita memperhatikan jasmani dan keduniaan. Ingatlah bahwa hidup di dunia ini bagaikan hidup di nimah kontrakan, jangan investasi di rumah kontrakan, sebab ketika kontrak selesai suka atau tidak suka kita hams meninggal kannya. Dan sungguh sengsara bagi mereka yang kontraknya selesai tetapi belum mempersiapkan rumah.
Maka orang yang pandai adalah mereka yang mempersiapkan rumah sebelum kontrak selesai. Lantas kapan kontrak kita selesai di dunia ini, dan sudahkah kita mempersiapkan rumah di akhirat.
Kemudian, calon penghuni neraka berikutnya adalah mereka yang mendapat amanah (titipan) banyak harta, tetapi mereka tidak mengeluarkan zakatnya, yakni titipan Allah yang hams dibenikan kepada orang lain yang berhak menerimariya. Oleh karena itu jangan bangga dengan zakat, sebab zakat adalah tititipan yang harus kita sampaikan, tetapi banggalah dengan shadaqah, sebab shadaqah adalah milik kita yang kita keluarkan.
Hatihatilah dengan harta, sebab dosa masalah harta tidak bisa diampuni sebelum dilunasi (dibayarkan). Kalau belum terlunasi, maka di akhirat nanti hams dilunasi dengan pahala amal kita. Sehingga ayat terpanjang (surat Al-Baqarah 282) hanya berbicara tentang transaksi hutang-piutang. Dengan tercatatnya hutang-piutang, akan memudahkan penyelesaiannya.
Khutbah Jumat Singkat - Taqwa Kunci Menuju Surga
Demikianlah khutbah jumat yang dapat kami sampaikan, semoga contoh khutbah jumat yang telah kami tuliskan bisa bermanfaat bagi Anda yang membutuhkannya. Apabila ada kesalahan mohon dikoreksi. Terimakasih