Khutbah Jumat : Keberuntungan Bagi Orang Yang Mengikut Petunjuk



Artinya: 
“Orang-orang yang beriman dan berhifrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (At-Taubah 20). 

Manusia yang paling beruntung adalah manusia yang mendapat petunjuk. Dalam istilah agama petunjuk adalah hidayah. 

Ibarat mengendarai mobil ada petunjuk jalan yang disebut dengan rambu-rambu lalu lintas. Kalau rambu-rambu lalu untas tersebut tidak dükuti sesuai dengan petunjuknya, maka akan salah jalan dan akan berakibat tersesat. Dan sebaliknya kalau petunjuk jalan (rambu-rambu lalu lintas) itu diikuti dengan benar, maka tidak akan tersesat jalan dan sampailah kepadatempat tujuan. 

Ibarat lain, seseorang yang bingung mencari alamat sahabatnya yang sedang mengadakan resepsi pemikahan, tiba tiba terlihat janur kuning yang memberikan petunjuk bahwa di rumah itulah sedang diadakan resepsi pernikahan. 

Petunjuk (hidayah) adalah suatu kebahagiaan dan keberuntungan. Apalagi kalau petunjuk itu ditaati. Lampu merah, kuning dan hijau yang terdapat di perempatan jalan adalah petunjuk. Kalau tidak ditaati, maka alcan terancam bahaya (musibah). Sekali, dua kali, bahkan mungkin tiga kali, masilì selamat, tetapi untuk yang sekian kalinya musibah itu akan menimpa diri kita. Berbahagialah orang yang mengikuti petunjuk, sebab keselamatan akan senantiasa menyertai diriinya. 

Banyak petunjuk yang ada di dunia ini, ada petunjuk yang dibuat oleh manusia dan ada petunjuk yang diberikan oleh Allah untuk hamba-Nya berupa wahyu, baik yang terkumpul di dalam Al-Qur’an maupun yang terkumpul di dalam Al-Hadis (Sabda Nabi Muhammad SAW). 

Petunjuk yang dihasilkan oleh otak manusia merupakan teori-teori yang sifatnya relatif kebenarannya. Misalnya teori Karl Marx, Hegel, Lenin, Stallin, yang mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan kelas di dalam masyarakat, memberikan suatu doktrin tidak ada agama, tidak akan mempercayainya sebelum melihatnya, sehingga tercetus ajaran “Komunisme”,’ yang sempat menyebar ke seluruh dunia, akan tetapi umur teori ini hanya tujuh puluh empat tahun. Hal ini membuktikan bahwa petunjuk hasil produk otak manusia itu ada yang benar dan ada yang salah (tidak mutlak kebenarannya). 

Akan tetapi petunjuk yang datangnya dan Allah, baik yang terkumpul dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadis adalah mutlak kebenarannya. Karena wahyu yang terkumpul dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis datangnya dan Allah, Pencipta langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada di dalamnya termasuk manusia. 

Al-Qur’an yang terdiri dan 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat, sudah teruji kebenarannya sejak empat belas abad yang silam sampai sekarang ini bahkan sampai akhir zaman nanti. 

Barang siapa yang ingin selamat dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, ikutilah petunjuk-petunjuk Al-Qur’an. Di antara petunjuk A1-Qur’an dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 24 :



Artinya:
“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dan pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) benjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan kepu tusan -Nya “. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang fasik “. 

Cinta terhadap dunia, baik cinta harta, isteri, orang tua, anak dsb, sifatnya hanya sementara. Paling lama selama kita masih hidup. Akan tetapi cinta yang abadi adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Isyarat Al-Qur’an, kesenangan dunia adalah permainan belaka. Baik harta, jabatan maupun kesenangan lainnya. 

Misalnya, kebesaran dan kehebatan seorang penguasa dalam suatu negara, pada saatnya nanti akan dilupakan bahkan dijatuhkan oleh rakyatnya manakala penguasa tersebut tidak lagi berada di pihak rakyat, karena pada hakekatnya penguasa suatu negara itu diangkat oleh rakyat. 

Berbeda dengan Rasulullah, karena beliau diangkat oleh Allah maka kelanggengan kebesaran dan kehebatannyaselalu dikenang oleh ummatnya. Tidak hanya orang Islam bahkan dunia-pun mengenang danmengagumjnya. Peringatan hari kelahirannyapun menggema dimana-mana.

Banyak contoh penguasa suatu negara dijatuhkan oleh rakyatnya sendiri. Misalnya Ferdinan Marcos (Presiden Filipina), Anwar Sadat (Presiden Mesir), Raja Iran Reza Pahlevi, dsb. 

Ferdinand Marcos terusir dan negaranya dan meninggal dunia di perasingan. Anwar Sadat tertembak dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenj ata 6 Oktober di Mesir. Dan Reza Pahlevi seorang raja yang menindas ‘Ulama-’Ulama negerinya, termasuk Ayatullah Khumainy juga jatuh dan kursi kerajaannya dan terusir dan negerinya, sampai-sampai negara sahabat dekatnya (Amenika Serikat) tidak berani memberikan suaka politik kepadanya. 

Demikianlah gambaran pemimpin-pemimpin dunia yang tidak mengemban amanah rakyat dengan baik, karena khilaf. Tetapi Rasulullah yang mengangkat adalah Allah, dan oleh Allah beliau dibekali akhlak yang mulia sangat jauh dan salah dan khilaf. Dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah dididik oleh Allah, maka didikannya baik, “Adabani Rabbi fa.-ahsana ta’dzibi”. 

Kehidupan Rasulullah yang sederhana dan merakyat, memantulkan kemuliaan budi pekertinya, sehingga mengundang para orientalis mencaricari kelemahannya. Misalnya orientalir mengatakan bahwa Rasul adalah tukang kawin, padahal dari sembilan isteri beliau hanya satu gadis, yaitu Sitj Aisyah. 

Orientalis juga mendiskriditkan bahwa menghadap ke Ka’bah itu sama saja dengan orang kafir menyembah berhala, karena Ka’bah dan berhala sama-sama terbuat dari batu. Padahal Ka’bah hanya sebagai pemersatu ummat Islam. Dan Islam adalah petunjuk yang benar.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Khutbah Jumat : Keberuntungan Bagi Orang Yang Mengikut Petunjuk