Khutbah Jumat Dunia Adalah Sebuah Permainan

Oleh : H. Nurudin Sidiq 


Artinya: 
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main - main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?”. (Al-An‘am 32). 

Ayat ini menggarnbarkan kepada kita bahwa tugas yang kita pikul di dunia ini sesuai dengan ketrampilan dan keahlian kita masing masing hendaknya dilaksanakan dengan Sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. 

Rasulullah SAW melalui sabdanya juga selalu berpesan kepada umatnya agar dalam setiap mengawali tugas hendaknya senantiasa mengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah. 

Modal utama dalam melaksanakan tugas adalah iman dan takwa. Dengan modal iman dan takwa akan tumbuh rasa tanggungjawab dan disiplin tinggi. 

Dalam waktu yang bersamaan kita mampu untuk tidak melaksanakan hal-hal yang tidak diridhoi Allah. 

Ayat di atas hendaknya menjadi bahan renungan menuju keselamatan dan keberhasilan dalam rangka meraih nilai ibadah dengan cara tunduk dan patuh terhadap peraturan-peraturan agama. Kalau Allah menggambarkan dunia laksana permainan, maka manusia-lah pemain utamanya. 

Dalam suatu permainan ada yang menampilkan permainan yang baik karena menguasai permainan, tunduk dan pat uh terhadap undang-undang permainan itu sendiri. 

Jenis-jenis pelanggaran mampu dihindari. Ini akibat dan kehati-hatian dan kewaspadaan pemain. 

Di lain pihak banyak pemain yang mengetahui undang undang permainan, tetapi tidak mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Yang terjadi adalah kekacauan suatu permainan, dan pelecehan terhadap fungsi dan wibawa Wasit. 

Kekacauan permainan akibat dan penyimpangan dan pelanggaran. Penyimpangan dan pelanggaran disebabkan karena kurangnya kesadaran, tidak adanya tanggung jawab dan rapuhnya disiplin. 

Undang-undang tinggal undang-undang. pada pelaksanaa nnya jauh dari undang-undang dan peraturan yang ada. 

Oleh karena itu sebagai manusia yang beriman dan bertakwa akan mengerahkan segala kemampuannya, bersandar kepada Allah dengan memohon bimbingan dan tuntunan Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan memohon petunjuk-Nya agar kita berusaha semaksimal mungkin dan semoga permainan kita di dunia ini sesuai dengan undang undang dan peraturan-Nya. 

Sebab wasit yang menengabi kita adalah bukan sembarang wasit, Dia-lah Allah SWT. Dalam surat At-Tin Allah menyatakan : 



Artinya: 
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya”. (At-Tin 8)

Peringatan demi peringatan diberikan oleh wasit terhadap seorang pemain ketika terjadi pelanggaran. Peringatan seharusnya menjadi perhatian menuju perbaikan, sehingga akan terlihat indahnya permainan. 

Allah selalu mengingatkan melalui ajaran agama agar kita sebagai pemain utama mampu menampilkan permainan sesuai dengan peraturan yang ada. 

Dalam ayat lain Allah menyatakan : 




Artinya: 

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tandat anda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendini, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa A1-Qur‘an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala Sesuatu”. (Fush-shilat/Hamim Sajdah 53). 

Peringatan-peringatan Allah terhadap hamba-Nya merupakan bukti kasih dan sayang-Nya, agar hamba-Nya mampu menampilkan permainan yang terbaik di muka bumi ini. 

Setiap perbuatan ada balasannya. Perbuatan baik akan mendatangkan kebahagiaan, dan perbuatan jelek akan mendatangkan malapetaka “In khairan fa-khairan wa-in syarran fa-syarran”. 

Oleh karena itu hendaklah kita miliki sifat-sifat terpuji dan kita hindari sifat-sifat tercela. Termasuk sifat tercela adalah dusta, baik secara ucapan maupun perbuatan. 

Allah mengingatkan dalam surat An-Nahl ayat 105: 



Artinya: 
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang orang yang tidak beniman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang -arang pendusta”. 

Bentengi diri kita dengan iman yang kokoh agar tidak tergoda oleh bujuk rayu syaithan, baik syaithan jin maupun syaithan manusia. Allah menegaskan dalam ayat lain : 


Artinya: 
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaithan-syaithan itu turun ? Mereka turun kepada tiap tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaithan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta “. (Asy Syu‘ara’ 221-223). 

Yang mudah tergoda bujuk rayu syaithan adalah para pendusta dan mereka yang hidupnya penuh dengan perbuatan dosa, kemaksiatan dan penyimpangan-penyimpangan lainnya. 

Syaithan tidak pernah berhenti merayu dan menggoda manusia kapan dan dimana saja manusia berada. 

Bagi yang rapuh iman dan takwanya akan mudah tergoda. Kenapa ajakan syaithan yang justru selalu didengarkan dan siap untuk melaksanakan kapan saja, tetapi kalau seruan Allah selalu dikesampingkan. Semoga Allah selalu memb imbing kita, sehingga kita terhindan dan godaan syaithan dan mampu melaksanakan panggilan Allah SWT

DUNIA SEBUAH PERMAINAN

Demikianlah khutbah jumat yang dapat kami sampaikan, semoga apa yang kami sampaikan diatas dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang membutuhkan. Apabila ada kesalahan mohon diperbaiki dan semoga bisa saling mengingatkan. Demikianlah Khutbah Jumat Dunia Adalah Sebuah Permainan

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Khutbah Jumat Dunia Adalah Sebuah Permainan