Khutbah Jumat Keseimbangan Hidup Dunia Dan Akhirat

KESEIMBANGAN HIDUP DUNIA DAN AKHIRAT

Oleh : Drs. Apan Ilham




Artinya: 
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baik!ah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat kepadamu, dan ianganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyuk ai orang-orang yang berbuat kerusakan “. (Al-Qashash ayat 77). 

Ada tiga kategori manusia di dunia ini dililiat dari sikap dan pandangan hidup serta penilakunya terhadap kehidupan dunia ini. 

Kategoni pertama adalah golongan manusia yang menganggap bahwa dunia ini adalah syurga yang merupakan tujuan hidup mereka. 

Sehingga cara hidup mereka berfoya-foya dan uang yang mereka dapatkàn. Oleh karena dunia merupakan tujuan hidup mereka, maka mereka hanya mencarii kenikmatan dunia semata. 

Untuk memperoleh kenikmatan dunia itu, mereka mencari sejumlah rupiah untuk membeli kenikmatan itu. Karena mereka berkeyakinan bahwa hanya dengan uang isi dunia ini dapat mereka miliki. 

Kebaikan dapat dibeli dengan rupiah, begitu juga kesalahan dapat dijual dengan rupiah. 

Rupiah akan mewujudkan segala keinginan mereka, apakah rumah dan mobil mewah, ataukah keinginan-keinginan lainnya tanpa memperhatikan kaum duafa yang serba kekurangan, bahkan si fakir-miskin dan si lemah bila perlu dijual untuk kepentingan mereka. 

Mereka tidak sadar bahwa harta dan kekayaan yang menjadi kesenangan mereka di dunia mi tidak akan terbawa ke alam kubur. 

Rasulullah pernah menyatakan bahwa seandainya ada seseorang yang memiliki harta satu lembah, maka dia akan berusaha memiliki dua lembah, dan pasti ingin memiliki tiga lembah. Seseorang baru puas ketika dia sudah berkalut dan makan tanah. (Hadis). 

Begitulah corak dan warna hidup manusia. apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, materi menjadi sasaran mereka. 

Mereka lupa terhadap Al-Khaliq (Allah) Pencipta mereka, bahkan sudah menyembah kepada materi. 

Rasulullah bersabda “Ada tiga hal yang menyertai seseorang ketika dia meninggal dunia, pertama adalah ahlinya (famili, kerabat dan teman-temannya), kedua adalah harta bendanya, dan ketiga adalah amal perbuatannya. Kemudian dua hal yang meninggalkan dia di dalam kubur; yakni ahli dan hartanya. dan yang satu, yakni amal perbuatannya yang meyertai dia di dalam kubur”. (Hadis Riwayat Bukhari). 

Amal perbuatan yang baik akan menyertainya berupa kenikmatan, dan amal perbuatan yang tidak baik dan melanggar norma-norma Allah akan menyertainya berupa siksaan di dalam kubur. 

Golongan yang Iebih mengutamakan urusan duniawi dari pada urusan ukhrawi mi termasuk musyrikin, karena mereka lebih mengutamakan mateni dan menafikan Allah, seperti Fir’aun dan Qarun.

Apa manfaatnya mengumpulkan harta di dunia ini, dengan cara yang dilarang oleh agama (melanggar hukum), toh harta itu tidak akan terbawa mati. Semoga kita tidak termasuk golongan yang mementingk an dunia dan pada akhirat. 

Kategori kedua adalah golongan manusia yang beranggapan bahwa dunia bagaikan neraka, dunia adalah syurgan ya orang-orang kafir. 

Mereka hanya ibadah, sujud kepada Allah. Mereka tidak peduli dengan anak dan isterinya, lingkungan dan masyarakatnya, bagi mereka yang penting adalah masuk syurga, bahkan diri dan kebutuhan hidup mereka tergantung kepada orang lain. 

Rasulullah bersabda “Demi sekiranya salah seorang di antara kamu mencari kayu, lalu dipikul dipundaknya sendri, itu lebih baik dan meminta-minta kepada tetangga. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”. (Hadis Riwayat Bukhari). 

Di dalam hadis lain Rasulullah bersabda “Apa yang di makan seseorang itu lebih baik dan hasil tangannya sendini”. 

Suatu ketika Rasulullah SAW didatangi dua orang yang melaporkan perihal perkaranya, “Ya Rasulullah, guru kami siang dan malam hanya beribadah kepada Allah. Lalu Rasulullah bertanya, “Siapa yang memberi makan guru kalian”. Mereka menjawab, “Yang memberikan makan adalah kami berdua”. Jawab Rasulullah “Sesungguhnya guru kalian tidak mendapatkan pahala apa-apa, justru kalian berdualah yang mendapatkan pahalanya”. 

Dengan demikian seseorang yang hanya benibadah dan menggantungkan hidupnya kepada orang lain, dia tidak akan mendapatkan pahala ibadahnya, apalagi sampai menelantarkan anak dan isterinya. 

Rasulullah menegaskan, “Hampir-hampir orang fakir itu menjadi kufur”. (Hadis). 

Bukankah banyak Muslimin yang murtad dari agamanya, menanggalkan imannya, gara-gara sejumlah rupiah dan sehelai kain sarung, kanena mereka dililit oleh kemiskinan.

Suatu tantangan Islam untuk memberantas kemiskinan. Allah menegaskan dalam surat Ar-Ra’d ayat 11: 



Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka send iri”. 

Kategori ketiga adalah golongan manusia yang berangg apan bahwa dunia ini bukan syurga dan juga bukan neraka. Akan tetapi dunia adalah kebunnya syurga. 

Barang siapa yang menanam kebaikan, dia akan memetiknya di Syurga. Dan barang siapa yang menanam kejelekan, diajuga akan memetiknya di neraka. 

Golongan ketiga adalah mereka yang berpegang terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadis, taat beribadah. Sebagaimana disebutkan dalam surat Adz-Dzariat ayat 56. artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. 

Golongan ketiga adalah mereka yang menyeimbangkan antara kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrawi. Semoga kita temasuk golongan yang ketiga ini. 

KESEIMBANGAN HIDUP DUNIA DAN AKHIRAT

emikianlah khutbah jumat yang dapat kami sampaikan, semoga apa yang kami sampaikan diatas dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang membutuhkan. Apabila ada kesalahan mohon diperbaiki dan semoga bisa saling mengingatkan. Demikianlah Khutbah Jumat Keseimbangan Hidup Dunia Dan Akhirat

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Khutbah Jumat Keseimbangan Hidup Dunia Dan Akhirat